PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN TINGKAT PEMAHAMAN MATA KULIAH ASWAJA (AHLI SUNNAH WAL JAMAAH) TERHADAP SIKAP TOLERAN PADA LIBERALISME DI KALANGAN MAHASISWA FAKULTAS TARBIYAH IAI SUNAN GIRI BOJONEGORO
DOI:
https://doi.org/10.36840/jurnalstudikeislaman.v7i1.113Keywords:
ASWAJA, toleransi, LiberalismeAbstract
“Nahdlatul Ulama merupakan organisasi yang memiliki citra moderat. Salah satu indikasinya adalah nilai-nilai Islam yang dirumuskan dalam kerangka berfikir menurut ASWAJA (Ahli Sunnah Wal Jamaah) NU. Diantaranya adalah tawassuth (tengah-tengah), i’tida>l (berkeadilan), tasa>muh (toleran), tawa>zun (seimbang/harmoni) dan amar ma’ruf nahi munkar. Semua lembaga pendidikan yang berafiliasi kepada Nahdlatul Ulama, wajib mengajarkan materi ASWAJA kepada peserta didik, tidak terkecuali IAI Sunan Giri Bojonegoro dengan nama mata kuliah ASWAJA. Namun demikian, disinyalir bahwa tidak sedikit mahasiswa yang memiliki sikap berbeda (toleran/moderat dan intoleran/fanatik) terhadap aliran pemikiran liberal. Oleh karena itu, penelitian ini akan mengungkap lebih jauh tentang sikap toleran mahasiswa terhadap liberalisme. Penelitian ini mengambil sampel dari mahasiswa Fakultas Tarbiyah Prodi Pendidikan Agama Islam sebanyak 40 orang. Data diperoleh melalui dokumen, teknik tes dan kuisioner. Analisis data penelitian menggunakan desain varian/faktorial 2 jalur (two way analysis of variant). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap toleransi terhadap Liberalisme dipengaruhi oleh latarbelakang pendidikan baik pesantren maupun non pesantren. Demikian juga, pemahaman mata kuliah ASWAJA ikut mempengaruhi sikap toleransi terhadap Liberalisme. Namun demikian, tidak terdapat hubungan interaktif antara latarbelakang pendidikan pesantren dan non pesantren dengan tingkat pemahaman mata kuliah ASWAJA. Artinya, meskipun latarbelakang pendidikan dan tingkat pemahaman ASWAJA memberikan kontribusi yang signifkan pada sikap toleran Liberalisme tetapi antara keduanya tidak terdapat interaksi, sehingga tidak akan memberikan kontribusi yang signifikan pada latarbelakang pendidikan (pesantren dan non pesantren) dan tingkat pemahaman ASWAJA.â€